
Takbir itu menggema ketika master of ceremony menyebut nama Ciamis. Nama Ciamis belakangan memang menjadi primadona.
Ciamis jadi primadona tentu saja. Aksi jalan kaki yang dilakukan oleh
ulama, para santri dan muslim Ciamis, Jawa Barat memang menggetarkan
jiwa orang yang beriman. Memukau dan menimbulkan keharuan. Dan akhirnya
mereka pun sampai di Monumen Nasional, Jakarta untuk mengikuti aksi
super damai 212 pada Jumat (2/12/2016) ini.
Ternyata ada banyak hikmah dan rahasia yang didapatkan. Tentang hal itu,
perwakilan ulama yang merupakan ketua kafilah longmarch Ciamis pun
membeberkannya di panggung aksi 212 tadi pagi.
"Yang pertama, karena hati-hati kami tertarik kuat dengan magnet al-Quran," kata alumni pondok pesantren Miftahul Ulum itu.
Sebelum berangkat, ia dan beberapa muslim Ciamis bermusyawarah dengan
kiai, bus yang akan mereka tumpangi menghadapi kendala dengan
perusahaan otobus (PO).
"Tidak bisa dengan bus, maka kami memutuskan jalan kaki. Karena kami
masih punya kami. Soal jalan itu bukan hoax, tapi ini karena Ahok!"
katanya.
Manusia diciptakan Allah Swt, kata dia, untuk bergerak maka bergeraklah
meski dengan kaki. "Kita tidak boleh bertopang dagu meski musuh datang
silih berganti!" ujarnya.
Mereka pun terkumpul 10 ribu orang lebih meski pada akhirnya ada
beberapa yang berhenti. Rombongan sempat beristirahat di beberapa tempat
dan juga disambut dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau yang
akrab disapa Kang Aher.
"Kami pun disambut dengan baik oleh Aher, gubernur yang sholeh dan alim itu," ungkapnya.
Ia memaparkan bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) saja ketika jalan
kaki tidak boleh lebih dari 60 kilometer karena mengganggu fisik
sementara para peserta Ciamis lebih dari itu dan baik-baik saja.
Sepanjang jalan mereka menemukan banyak orang baik yang mau membantu
"Saya meyakini bahwa ternyata Indonesia punya modal besar untuk
persatuan. Saya terharu sepanjang jalan banyak menyediakan makanan dan
minuman bahkan ada dalam truk. Ketika umat Islam bergerak, mereka akan
menjadi arus utama," ujarnya.
Ia berpesan kepada Kapolri Tito Karnavian untuk tidak takut dengan
siapapun, "Pak Kapolri jnngn takut, kami umat Islam ada di belakang pak
Kapolri!"tegasnya.
Setelah menyampaikan pesan itu, Ciamis pun mendapatkan penghargaan dari
pengurus Gerakan Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI). [beritaislam24h.net / bdn]
0 Response to "Ulama Ciamis Ini Beberkan Kisah Dahsyat di Balik Jalan Kaki untuk Aksi 212"
Post a Comment