Surat Resmi KBRI Mesir Ini Jadi Bukti Telak Kebohongan Tim Ahok

Rilis resmi dari KBRI Mesir pada Rabu, 16 November 2016 ini menjadi bukti telak atas kebohongan yang dilakukan oleh Tim Ahok. Kebohongan ini terkait kedatangan Syekh Amr Wardani sebagai saksi ahli agama dalam gelar perkara yang memutuskan Ahok sebagai tersangka penistaan agama.



Pengakuan Ahok

Ahok menyampaikan keheranan dan ketidaktahuannya kepada media ketika ditanya perihal saksi ahli agama yang didatangkan dari Mesir.

"(Ahli tafsir dari Mesir) bukan aku yang datangin. Aku saja baca di media," ungkap Ahok sebagaimana dipublikasikan oleh Kompas.com, Selasa (15/11/16) pagi, dan dikutip Tribunnews.com

Pengakuan Bohong Tim Pemenangan Ahok-Djarot
"Itu memang Syekh-nya yang sendiri yang menawarkan diri ke Ahok, untuk memberi keterangan di kepolisian. Karena beliau menyampaikan merasa terpanggil dengan yang terjadi di sini. Secara keseluruhan komunikasi dilakukan oleh Ahok sendiri dengan Syekh. Jadi, ide atau yang berinisiatif itu menjadi saksi ahli itu dari ahli Mesir tersebut. Nah, dalam proses komunikasinya itu, Syekh menyampaikan ingin membela Ahok. Saya juga tidak tahu, apakah Pak Ahok sempat bertemu dengannya saat datang ke Jakarta Februari lalu. Kedatangannya ke sini disiapkan oleh protokoler Ahok langsung. Untuk biaya pesawat dan hotel yang bayar beliau sendiri, karena kemauan sendiri. Tapi, teknisnya nanti apa akan diganti oleh Ahok, itu dibicarakan nanti berikutnya. Karena mungkin setidaknya Ahok ingin menyampaikan terima kasih. Besok (Rabu, 16/11/16), Insya Allah beliau akan hadir di Mabes Polri. Jadi, selain beliau ada beberapa saksi dan ahli dari Ahok, terakhir ada enam orang. Profesor Muladi akan hadir sebagai ahli. Nantinya Syekh akan memberi keterangan atau penafsiran terhadap substansi dari apa yang dituduhkan kepada Ahok, apakah yang disampaikan Ahok itu menistakan agama (atau) tidak. Itu nggak benar (keterlibatan pemerintah dan PDIP). Karena yang berinisiatif menawarkan diri itu datang dari Syekh-nya sendiri,"

Kalimat-kalimat tersebut merupakan keterangan Tim Pemenangan Cagub/Cawagub Ahok-Djarot, Donny Tjahya di Jakarta, Senin (14/11), sebagaimana diberitakan oleh Tribunnews.

Sebagaimana diketahui, Kapolri Jenderal Tito Karnavian membenarkan bahwa pihak terlapor, Ahok, akan mendatangkan saksi ahli agama dari mesir, ialah Syekh Amr Wardani, salah seorang dosen di Universitas Al-Azhar Kairo Mesir.

Keterangan dari Moawad

"Syekh Wardani diundang oleh salah satu lembaga di Indonesia yakni PDIP untuk ceramah," rilis Republika mengutip penjelasan Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhyiddin Junaidi dari Moawad.


Ahmed Amr Moawad merupakan Duta Besar Mesir untuk Indonesia.


 Ditolak MUI

Mengetahui kedatangan Syekh Amr Wardani yang didatangkan oleh pihak terlapor, Ahok, MUI bergerak cepak dengan mengirimkan surat kepada Syekh Ahmad Thayyib selaku Grand Syekh Universitas Al-Azhar Kairo Mesir.
Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhyiddin Junaidi menjelaskan, MUI menyampaikan surat kepada Duta Besar Mesir untuk Indonesia Ahmed Amr Ahmed Moawad untuk diteruskan kepada Grand Syaikh al Azhar dan Mufti Republik Arab Mesir Ahmad Thayyib di Kairo. "Intinya MUI menolak kesaksian beliau sebagai ahli penistaan agama dengan berbagai alasan."  ujar Muhyidin Junaidi, Senin (14/11).

MUI menolak karena kedatangan Syekh Amr Wardani bisa memicu fitnah dan adu domba antara umat Islam. Apalagi kehadiran Syekh Amr Wardani dalam gelar perkara kasus Ahok bisa memicu reaksi politik yang lebih rumit antara dua negara.

Syekh Wardani Pulang

MUI mengirimkan surat kepada Grand Syekh Al-Azhar Syeikh Ahmad Thayyib yang disampaikan melalui jaringan alumni Universitas Al-Azhar yang merupakan orang dekat Syeikh Ahmad Thayyib. Surat tersebut terbukti efektif. Syekh Amru segera ditelpon oleh Syekh Ahmad Thayyib agar kembali ke Mesir secepatnya, tanpa mencampuri urusan dalam negeri Indonesia.
"Itu efektif. Syekh Al-Azhar langsung memanggil Syekh Wardani pulang. Alhamdulillah, mudah-mudahan tidak ada lagi orang asing yang datang ke Indonesia mengatasnamakan ahli dan mencampuri urusan dalam negeri orang lain. Biar masalah keagamaan ini menjadi urusan Indonesia, tidak perlu mengundang ahli dari luar," ujar Muhyiddin Junaidi.


Alasan Tim Ahok

Tim ahok menyebutkan, kepulangan Syekh Amr Wardani bukan karena ditelpon oleh Grand Syekh Al-Azhar, tapi karena keluarga Syekh Amr Wardani yang sedang sakit.

"Beliau (Syeikh Amru Wardani) tidak bisa hadir karena alasan keluarga sakit," ujar kuasa hukum Ahok, Sirra Prayuna di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (15/11), sebagaimana diberitakan oleh Republika

Rilis Pers KBRI Mesir di Kairo

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Mesir di Kairo menyampaikan rilis resmi melalui website pada Rabu, 16 November 2016. Dalam empat poin yang disampaikan, terlihat jelas kronologis kedatangan Syekh Amr Wardani atas permintaan tim terlapor, bukan atas inisiatif pribadi. Rilis ini sekaligus klarifikasi bahwa KBRI Mesir masih menjunjung tinggi profesionalisme dengan tidak memihak kepentingan politik mana pun.

"KBRI selalu konsisten untuk bersikap netral dan non-partisan serta berkomitmen menjalankan peran dan fungsinya sebagaimana yang diatur dan ditetapkan undang-undang." tegas rilis resmi KBRI Mesir di Kairo. [Om Pir/Tarbawia]

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Surat Resmi KBRI Mesir Ini Jadi Bukti Telak Kebohongan Tim Ahok"

Post a Comment