Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM)
Taufan Putrev Kerompot menginstruksikan kepada seluruh kader
se-Indonesia baik dari tingkat komisariat, cabang, dan DPD untuk
siap-siap turun bertumpah ruah di jalan karena Negara dikendalikan oleh
pemodal. Jokowi lebih berpihak kepada pemodal ketimbang rakyatnya
sendiri. Demikian disampaikan Taufan melalui rilisnya di berbagai media,
kemarin.
“Demokrasi telah mati, kedaulatan bangsa makin tergerus. Pemimpin merakyat hanya pencitraan. Pemimpin tegas hanya klaim semata, kerusuhan, jatuhnya korban saat aks (4/11), karena pemimpin yang tak sesuai antara perkataan dan perbuatannya. menegakkan hukum, namun ternyata tebang pilih. Aksi 4/11 adalah akumulasi dari tidak tegaknya hukum di negara ini. Rakyat kecil yang dianggap hate speech dijemput paksa, terduga teroris bahkan ditembak mati, namun penista agama masih bebas berkeliaran. BLBI, Century selesai sebatas mimpil,” Tutur Taufan Putrev Kerompot.
Menurut Taufan, presiden tidak tegas dan tidak menunjukkan pembelaannya terhadap umat. Nawacita jadi dukacita, pemimpin merakyat hanya pencitraan, para pemilik modal, korporasi, kelompok berdasi yang merampok dan menjarah bangsa ini, dijamu dengan baik oleh presiden Jokowi di istana. Sementara masyarakat, ulama, umat islam yang menyatakan aspirasinya 4/11, diabaikan.
“Presiden malah meninggalkan istana, demi meninjau proyek di Jakarta. Urgentkah? TIDAK. Sulawesi, Kalimantan, Maluku, Papua, Sumatera, NTB, NTT, dan desa-desa di pelosok Jawa lebih mendesak,” Kata Taufan
“Inilah resiko jika Indonesia tidak berdaulat. Pemimpin dikendalikan para pemilik modal dan korporasi asing. Wajar jika reklamasi, proyek kereta cepat jakarta bandung yang belum mendesak plus diserahkan kepada asing, izin ekspor Freeport dan impor cangkul diprioritaskan. Industri nasional mandul. Trisakti telah mati,” Jelasnya
Yang lebih menyakitkan lagi menurut Aktifis asal Sulawesi Utara ini, Jokowi menuding aksi 4/11 telah ditunggangi oleh actor-aktor politik. Pernyataan yang tak bisa diterima. Jika para ulama, tokoh Muhammadiyah, termasuk pendiri IMM ayahanda rosyad soleh, dan ribuan kader IMM yang turun saat aksi 4/11 tanpa atribut sama sekali agar bersatu bersama umat, murni memperjuangkan agama, murni memperjuangkan penegakan hukum, namun dituding ditunggangi oleh actor-aktor politik.
“Kepada kader IMM di daerah, cabang, komisariat, tumpah ruahlah dijalan, Di depan kampus, di depan gedung perwakilan rakyat, yang dibangun dari pajak rakyat Indonesia, Tuntut presiden bertangung jawab atas pernyataannya. Tuntut penegakan hukum yang tidak tebang pilih, termasuk kasus penistaan agama oleh Ahok. Teriakkan kedaulatan ekonomi bangsa,” Tegas Taufan dalam rilisnya. (kp)
0 Response to "Jokowi Berpihak Pada Pemodal, Ketum DPP IMM Instruksikan Kader Siap-Siap Tumpah Ruah di Jalan "
Post a Comment