
Hari ini sejumlah partai politik pendukung Gubernur DKI Jakarta
Non-aktif seperti Golkar dan Hanura turut bergabung dengan massa CFD
dengan membawa lambang dan logo bendera partai. Padahal, menurut Ahok
kala itu bahwa CFD tidak boleh dijadikan tempat kegiatan politik.
“Saya kira Pak Sandiaga Uno enggak tahu bahwa CFD itu sudah tidak boleh
dipakai untuk kegiatan-kegiatan politik mengatasnamakan pribadi atau
kelompok masyarakat,” ujar Ahok di Ancol, Jakarta Utara, Minggu
(11/10/2015) seperti dikutip dari kompas.
Kala itu Sandiaga Uno dan pendukungnya sangat bersemangat melakukan
‘perkenalan’ dirinya khalayak. Sehingga, kata Ahok Sandiaga dan
pendukungnya lupa memperhatikan aturan yang ada.
Dengan gaya bahasa Ahok, meminta kepada Sandiaga untuk bisa menjadi
contoh yang baik bagi masyarakat. Bagaimana dengan pendukung atau partai
pengusung Ahok hari ini? Entahlah.
Sesuai pantauan di media sosial (medsos) dan grup WhatsApp, para netizen
mengatakan, seharusnya Ahok juga melarang partai pengusungnya itu
melakukan kegiatan politik dengan terang membawa bendera logo lambang
partai.
Nitizen dari Facebook bernama Ayu berkomentar, beraninya sama orang
kecil dan diluar golongan mereka. Namun, jika itu dari kaum elit Ahok
tidak berani. “Ada apa ini, Ahok diam, harusnya adil dan larang tuh
partai itu adakan kegiatan politik di CFD,” sentil Ayu.
Sementara untuk menaggapi hal itu, politisi Muda Partai Golkar Ahmad
Doli Kurnia menyesalkan keterlibatan partainya pada kegiatan itu.
Apalagi kegiatan itu seolah dipaksakan untuk ‘mengembosin’ aspirasi umat
Islam.
Menurut Doli, aksi itu selain melanggar aturan, Aksi Kita Indonesia itu
juga ada kesan untuk menandingi Aksi Bela Islam III yang Super Damai.
“Aksi 412 perlu menjadi perhatian dan catatan buat kita semua terhadap
pemerintah Jokowi dan pendukungnya saat ini. Kesan kuat yang muncul dari
Aksi 412 merupakan upaya kembali membuat tandingan terhadap Aksi Bela
Islam yang terus membesar dan meluas dukungannya,” kata Doli seperti
siaran pers yang diterima lintasparlemen.com, Jakarta, Ahad
(04/12/2016).
“Setelah berbagai upaya penggembosan berkali-kali dan di mana-mana
dilakukan terhadap Aksi Bela Islam yang gagal, termasuk Parade Bhinneka
Tunggal Ika, sekarang pemerintah mencoba lagi dengan Aksi 412. Bila pada
Parade Bhinneka Tunggal Ika masih malu-malu, sekarang pemerintah lebih
terbuka dengan melibatkan tokoh partai politik pendukung Ahok, bahkan
dengan surat bbrp Kementerian yg menginstruksikan pegawainya untuk ikut
hadir,” sambungnya.
Doli yang juga Mantan Ketua Umum DPP KNPI ini menegaskan, hal itu semua
mengindikasikan bahwa pemerintah berpura-pura dan terus menghindar dari
tuntutan umat Islam untuk tahan Ahok, dan berupaya menggiring persoalan
itu menjadi masalah politik dan SARA dengan melibatkan partai politik
pendukung Ahok.
“Kedua, pemerintah dengan pendukungnya sepertinya memang ingin
berhadapan dan menebar kebencian terhadap ummat Islam. Ketiga, lebih
parah lagi, pemerintah berupaya memecah belah rakyat dengan ikut
mengumpulkan dan melibatkan massa, mengalihkan isu penistaan agama ke
isu anti kebhinnekaan, dan mengadu warga dengan ummat Islam,” paparnya.
“Celakanya juga, itu semua dilakukan dengan menghamburkan dana yang
besar, membudayakan rakyat dengan “money politics”, dan menggunakan
tangan kekuasaan. Peraturan Gubernur pun dilanggar guna memanfaatkan
masyarakat yang mau berolah raga di “car free day”,” pungkas Doli. [beritaislam24h.net / lpc]
0 Response to "Ahok Dibully, Larang Sandiaga Pakai CFD malah Partai Pengusungnya Buat Aksi 412!"
Post a Comment