
Boy, membelot ke Gerindra untuk menjadi ketua tim relawan dalam
memenangkan Anies-Sandi. Boy akan berperan menggerus suara dari PDIP.
Fungsionaris PDIP di level bawah loyalis Boy Sadikin yang ikut mendukung
Anies berjumlah tak kurang dari 100 orang.
Putra Gubernur Legendaris Jakarta Ali Sadikin ini dapat mengacaukan
rencana PDIP mengeruk suara di akar rumput. Konsolidasi kader di akar
rumput yang selama ini dikendalikan Boy pasti terdampak.
Kader PDIP yang tidak puas dengan pilihan Megawati atas Ahok ini
membentuk kelompok relawan yang diberi nama Kawan Juang Boy (KJB) untuk
memenangkan Anies-Sandi.
Hengkangnya Boy, yang sebelumnya sempat digadang-gadang pantas
dicalonkan gubernur, menjadi pukulan berat bagi PDI-P dan Ahok dalam
perhelatan Pilkada DKI Jakarta.
Di lapangan, Boy adalah striker yang akan mengobrak-abrik pertahanan
lawan. Ketokohan Boy di Jakarta tidak bisa dianggap remeh. Boy pernah
mengalahkan cucu Soekarno yang juga keponakan Ketua Umum PDI-P Megawati
Soekarnoputri, Puti Guntur Soekarnoputri, dalam Pemilihan Ketua DPD
PDI-P DKI Jakarta periode 2015-2020. Hal ini menunjukkan besarnya
karisma dan dukungan pengurus dan kader PDI-P di tanah Betawi kepada
Boy.
Boy tercatat menjadi motor kemenangan PDIP di kancah politik level DKI.
Pertama, sebagai ketua tim sukses Tahun 2012, dia memenangkan pasangan
Jokowi-Ahok di Pilkada DKI 2012. Kemenangan PDIP di Jakarta lewat Boy
berlanjut ke Pileg dan Pilpres 2014.
Dampaknya, selain PDI-P kehilangan motor penggerak, ada kemungkinan
pengurus dan kader PDI-P DKI Jakarta loyalis Boy secara diam-diam
menolak untuk memilih Ahok-Djarot.
Kembali didaulat sebagai ujung tombak pemenangan, sebagai petarung, Boy
pasti tertantang. Dia tentu ingin membuktikan bahwa dirinya adalah
politisi yang berpengaruh dan ketokohannya disegani di Jakarta.
Meskipun ditampik, pengunduran diri Boy bisa dinilai sebagai bentuk
kekecewaan kepada PDIP atau Megawati. Tidak bisa dipungkiri bahwa
dirinya seharusnya layak untuk dicalonkan sebagai cagub atau cawagub,
akan tetapi yang berwenang memilih lain.
Kekecewaan Boy dapat menjadi penyemangat untuk menjungkal Ahok, meskipun—misalnya—Anies kalah dengan pasangan Agus-Sylviana.
Polling terbaru dari Lembaga Konsultan Politik Indonesia (LKPI)
menempatkan pasangan Ahok-Djarot di titik nadir dari tiga pasangan calon
lainnya. Polling yang dirilis Senin (14/11) itu menyebut Ahok-Djarot
hanya memiliki elektabilitas 24,6%, di atasnya ada Anies-Sandi dengan
25,9%, sedangkan Agus-Sylviana tampil sebagai jawara survei dengan
elektabilitas sebesar 27,6%. Sebanyak 21,9 % pemilih masih merahasiakan
pilihannya.
Hattrick di DKI membuktikan kapasitas Boy sebagai politisi ulung dan
kader berbakat. Oleh karena itu, wajar jika dia kecewa berat kepada PDIP
karena suaranya untuk tak mencalonkan Ahok tak didengar atasan. Boy
pastinya bakal memberikan pukulan telak bagi Ahok dan partai pendukung. [beritaislam24h.net / rnc]
0 Response to "Boy Sadikin Akan Obrak-Abrik Basis Dukungan untuk Ahok"
Post a Comment