
Dalam pengumuman melalui situs resminya itu, NIC di antaranya menyatakan
perusahaan ini “tidak terlibat dalam semua kegiatan politik”.
Namun, pagi tadi Jumat 9 Desember 2016 sekitar pukul 05.45 waktu di Jakarta, pengumuman itu sudah hilang dari situs resminya.
Dalam pengumuman itu, Sari Roti menyinggung adanya sejumlah pedagang
Sari Roti membagi-bagikan dagangannya secara gratis kepada peserta Aksi
Bela Islam III di kawasan Monas, Jakarta Pusat, dan sekitarnya itu.
Kabarnya dagangan mereka telah dibayar oleh dermawan khusus untuk dibagikan secara gratis kepada massa.
“Kemunculan informasi mengenai pembagian produk Sari Roti secara gratis
oleh penjual roti keliling (hawker tricycle), merupakan kejadian yang
berada di luar kebijakan dan tanpa seijin PT Nippon Indosari Corpindo
Tbk,” di antara bunyi poin pengumuman resmi itu.
Pengumuman dari NIC itu sontak menimbulkan reaksi negatif dari publik
khususnya masyarakat pengguna internet (netizen). Sikap NIC itu dinilai
tidak sejalan dengan suara publik yang justru mengapresiasi pembagian
gratis produk Sari Roti tersebut.
Tak lama kemudian, muncul seruan pemboikotan produk-produk NIC. Di media
sosial Twitter, misalnya, ramai dikicaukan tanda pagar
(tagar)#BoikotSariRoti.
Sementara itu, belum diketahui pasti penyebab hilangnya pengumuman NIC
dari situs resminya tersebut. Diduga karena seruan pemboikotan terhadap
Sari Roti terus menguat.
Di dunia nyata, gerakan boikot produk roti ini telah berlangsung. SD
Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, Jawa Timur, dikabarkan secara resmi
telah menyetop pasokan Sari Roti dalam lingkup dan kegiatan sekolah
tersebut.
Hingga saat ini tautan resmi pengumuman itu:
http://www.sariroti.com/post/berita-pers/pengumuman-1/, sudah tidak
memuat pengumuman apapun. [beritaislam24h.net / ppc]
0 Response to "Buih yang Dihina Itu Kini Sudah Menjadi Tsunami, Pengumuman "Klarifikasi" pun Akhirnya Dihapus dari Situs Resmi Sari Roti"
Post a Comment